Kodok Poker

Senin, 20 Maret 2017

Cerita Panas - Gadis Cantik & Tukang Sampah


GADIS CANTIK & TUKANG SAMPAH







Namaku Parjo, sudah lupa aku beningnya air di sungai tempat aku dulu memancing bersama teman-temanku, air yang sejuk dengan kejernihan yang membuat kami bisa dengan leluasa melihat ikan-ikan yang berenang mendekati umpan-umpan kami. Sudah 24 tahun aku mengadu nasib di Jakarta, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta aku berkeyakinan besar kalau aku dapat sukses dan dapat kembali ke kampung sebagai orang besar yang dapat membantu kehidupan emak dan bapak.

Tapi

Jalan nasib tidak ada yang tahu, hasil kerja keras selama lima belas tahun hilang tidak berbekas karena kebodohan aku mempercayai partner kerjaku dan lebih parahnya lagi dia juga berhutang besar kepada bank tapi dengan menggunakan nama dan asetku sebagai jaminannya. Sekarang aku hanya dapat hidup terlunta-lunta di kota jakarta ini, tidak berani hati ini melangkah pulang menghadap orang-orang sekampung apalagi melihat emak dan bapak, aku berdoa semoga emak dan bapak masih sehat-sehat dan tidak khawatir akan keadaanku di jakarta.

Sekarang aku tinggal di sebuah gedung perkantoran yang sudah terbengkalai sejak lama, aku menyambung hidup dengan bekerja serabutan, pernah aku menjadi kuli bangunan di komplek perumahan di dekat sini, tetapi karena sekarang kebanyakan rumah itu sudah selesai terpaksa pekerjaan aku sekarang untuk menyambung hidup adalah hanya dengan menjadi tukang sampah di komplek dulu bekerja. Di kompleks perumahan ini, aku satu-satunya tukang sampah yang dapat memasuki perumahan ini, itu dikarenakan aku kenal dengan beberapa satpam di perumahan ini mereka dulu bekerja sama dengan aku ketika menjadi kuli bangunan mereka yang meminta kepada atasan mereka untuk dapat tetap mempertahankan aku walaupun hanya menjadi tukang sampah, "hahaha sial memang...!" tertawa aku memikirkan mereka, sungguh nasib mereka lebih bagus dari aku, karena mereka kelihatan lebih kekar dan muda daripada aku mereka dapat mendapatkan pekerjaan yang cukup layak di perumahan ini, sedangkan aku hanya dapat memunguti sampah ketika para atasan busuk itu melihat aku sudah tidak muda dan kuat lagi.

Di pagi hari aku sudah keluar dari gedung reyot ini, ditemani oleh gerobak berwarna oranye aku menyusuri komplek perumahan ini untuk sampah-sampah dari setiap rumah di komplek ini, tidak jarang aku melihat mereka membuang benda yang sebenarnya belum spenuhnya rusak terkadang hanya karena tergores ataupun hanya karena warnanya pudar benda itu dibuang oleh pemiliknya, makanya tidak jarang aku menemukan baju, sepatu, celana bahkan handphone dan TV pernah dibuang oleh pemiliknya hanya karena barang tersebut sudah dianggap kuno, aneh-aneh memang kebiasaan para orang kaya ini, tapi tidak apa-apa semakin mereka seperti itu semakin aku yang beruntung karena aku bisa mendapatkan barang-barang ini secara gratis walaupun sudah agak tua dan terlihat jelek.

Suatu ketika aku melewati sebuah rumah mewah di salah satu blok di perumahan ini, aku melihat sesosok gadis cantik di belakang pagar rumahnya sedang berjalan keluar sambil memegang kantung plastik berwarna putih kecil, sejenak dia mencari-cari alas kakinya dan segera memakainya ketika ditemukannya sendal tersebut terselip di bawah mobil yang terparkir di garasinya, aku begituu terpesona dengan gadis ini. Dia menggunakan celana pendek berwarna biru muda yang begitu menunjukkan kemulusan kaki jenjang dan pahanya yang putih itu, kaus berwarna pink juga terlihat cocok sekali membalut badannya yang tidak begitu besar tapi terlihat lekukan badannya cukup tercetak di baju yang dipakainya, wajahnya manis dan cantik sekali semuanya ditambah dengan kulitnya yang walaupun aku melihat dari kejauhan aku tetap terperangkap oleh betapa cantiknya dia, ditambah ketika dia mulai berjalan keluar ke arah pagar dan mulai terkena sinar matahari aku makin takjub melihat kecantikannya dengan lebih jelas. kulit putihnya makin bersinar terang ketika terkena sinar matahari, pahanya dan tengkuknya juga semakin terlihat sangat menggoda mata, dadanya yang dibalut oleh kaus pink juga dan bra juga makin terlihat jelas aku dapat melihat lekukan dada yang dibentuk oleh bra yang ia pakai, menurut perkiraan aku ukuran cup BH'nya mungkin 34B. terdiam aku beberapa saat memandangi pemandangan ini, lambat laun aku mulai tersadar ketika gadis cantik ini berjalan keluar dan mengantungkan kantong plastik kecil yang ia bawa ke gantungan sampah di depan rumahnya. Perlahan aku memberanikan diri menarik gerobak sampah di belakang ku mendekati rumah gadis tersebut.

ketika aku sampai disanna gadis itu telah berjalan masuk kerumahnya, aku tetap memperhatikan dia dan makin terasa cantik gadis ini di setiap langkahku bertambah mendekati rumahnya. Di balik pagar setelah dia menutupnya dia tersenyum kecil sambil menganggukan kepala ketika melihat aku mendekat, ternyata gadis cantik ini benar-benar sangat amat cantik dan baik hati bahkan kepada aku yang hanya tukang sampah komplek dia tidak ragu-ragu untuk melemparkan senyum dan mengangguk sejenak, padahal dia adalah anak orang kaya dan seorang gadis yang cantik luar biasa. Makin hati ini tertawan oleh pesonanya, luarr biasa gadis ini.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa hanya pelan-pelan melihat dia melangkah kembali masuk ke dalam rumahnya. Terdiam lama aku berdiri disana di depan rumahnya di bawah terik matahari yang beranjak menuju siang hari,
aku benar-benar terperangkap oleh gadis itu aku jatuh cinta pada pandangan yang pertama..,
cinta sebuah kata dan perasaan yang sudah lama tidak aku rasakan dan ucapkan aku ingin membingkai senyum gadis itu dan melihat senyum tiap hariku...,
aku ingin melindunginya agar senyum itu dapat terus mengembang dan mencerahkan dunia ini...

Tetapi jauh di dalam perasaan itu di bawah sadar sebenarnya ada perasaan lain yang jauh lebih gelap dan kotor:
aku ingin merasakan tubuh ini bersentuhan dengan tubuhnya...
aku ingin merasakan manis bibirnya...
aku ingin mencumbu dadanya...
aku ingin merasakan halus dadanya....
aku ingin...aku ingin...aku ingin...

tersadar aku dari lamunan aku, aku cepat-cepat mengingatkan diri akan tugasku sebagai tukang sampah dan hanya sebagai tukang sampah, aku membuang jauh-jauh lamunan itu biarlah itu menjadi impian di siang bolong. Aku bergerak mendekati tempat sampah di depan rumahnya, dengan cekatan aku menarik kluar tongkat sampah dari gerobak sampah, ya walaupun aku tukang sampah terkadang aku masih merasa jijik jika harus menggunakan langsung tanganku untuk menyentuh bungkusan plastik-plastik sampah ini.
satu bungkus plastik sampah...
dua bungkus plastik sampah...
dengan cepat aku dengan gampang memindahkan plastik-plastik sampah tersebut dari tempatnya ke dalam gerobak sampah, tinggal kantong plastik yang terakhir yang belum aku masukkan.

terdiam aku melihat kantong plastik itu, aku tau bahwa itu adalah kantong plastik yang tadi dibawa keluar oleh gadis cantik itu, plastik yang secara ukuran lebih kecil daripada plastik yang sudah aku pindahkan sebelumnya. Entah mengapa aku merasakan ini adalah plastik yang spesial, mungkin karena kantong plastik ini adalah satu-satunya benda yang pernah dipegang oleh jari jenjang dan tangan dari gadis itu. Perlahan aku memincingkan mata melihat kantong plastik putih itu, aku berusaha melihat apa yang dibungkus oleh kantong plastik itu, terlihat ada bungkusan biru tua di dalam plastik putih itu aku memiringkan kepala untuk mencoba membaca tulisan apa yang tertulis di bungkusan biru tua itu.

tertulis tulisan:



"Laurier"
dibawahnya tercetak tulisan "Relax night with gathers...", "opo iki??"...pikirku berusaha menebak apa sebenarnya bungkusan ini
dan di bawahnya lagi tertulis "daya serap maksimal, proteksi dari segala arah dan anti bocor", "oohh oyalahh..." tersadar aku benda apa itu sebenarnya di dalam bungkusan plastik itu

Terlihat juga gambar benda yang sedang aku pikirkan itu dengan tulisan "35cm" di atasnya, makin aku yakin bahwa itu adalah bungkus pembalut.

agak jijik aku memikirkannya ketika aku tau itu adalah bungkusan pembalut, dan kemungkinan besar di dalamnya pun ada pembalut bekas yang dipakai oleh gadis cantik itu. Secantik cantiknya wanita itu, tetap saja aku agak jijik jika memikirkan pembalut bekasnya dengan darah menstruasinya yang mungkin ada juga di pembalut tersebut....

Ketika aku sedang memikirkan itu tiba-tiba terdengar suara, entah dari mana yang tiba-tiba berteriak

"WANITA dan DARAH...!"

aku langsung terperanjat, tapi badanku tidak bisa bergerak padahal aku mau mencari dimana sumber suara itu...aku merasakan ada desiran angin di tengkuk leherku dan membuat aku merinding padahal ini adalah siang hari yang terik.

aku merasakan panas di badanku, dan mataku terasa semakin berat dan berbayang...aku merasa lemas dan pelan-pelan aku mendengar

"Biarkan aku memakai tubuhmu nak"...suara itu bersuara lagi dan semakin jelas kali ini kalau aku tidak salah mendengar.

"Jangan mengeraskan jiwamu, aku akan membantumu untuk merasakan gadis itu, aku sudah memperhatikanmu sedari tadi...serahkan tubuhmu dan biarkan aku yang mengontrol badan ini" aku semakin ketakutan,tetapi aku juga tidak dapat melawan dan merasa sangat bernafsu sekali...aku merasakan kontolku pelan-pelan mengeras.

"Nah begitu nak...AKU PINJAM TUBUHHMMUUU....!"
Brrukkk...
...aku terjatuh...

aku membuka mata, dan tertawa di dalam hati "hahahaha....akhirnya ada lagi gadis yang dapat aku nikmati"....itu bukan suara hatiku, ini suara dia yang tadi.

aku menjatuhkan tongkatku, perlahan aku merentangkan tangku kedepan ke arah kantung plastik sampah itu..."Aku jijik, jangan itu kotor..." batinku berteriak.

"DIAAAM, tubuh ini sekarang milikku. AKU CRUSADER13" suara itu berteriak menghardik aku yang kehilangan kontrol atas tubuhku ini...aku hanya dapat terdiam mengikuti apa yang dia lakukan, aku hilang di dalam tubuhku sendiri.

Aku angkat pelan-pelan kantong plastik itu dari gantungan sampah itu, aku membuka kantong plastik itu...pelan-pelan bau anyir bercampur sabun menyeruak memenuhi hidungku, tetapi kali ini aku tidak merasa jijik malahan aku merasa sangat bernafsu dan tidak sabar untuk cepat-cepat melihat kedalam kantong plastik ini,

aku pegang bungkusan biru tua itu, dan segera ku keluarkan dari kantong plastik putih itu... sekarang dapat kulihat jelas bungkusan pembalut itu.

aku membuka bungkusan pembalut itu dan melihat di dalamnya ada dua bungkusan kecil berwarna pink di dalamnya, aku memasukkan tanganku dan mengambil salah satunya. Perlahan aku buka bungkusan itu dan terpampang jelaslah pembalut bekas pakai gadis itu, dengan noda merah yang cukup banyak di pembalut itu. Aku menebak bahwa gadis cantik itu mungkin baru saja mens di hari pertama atau keduanya melihat jumlah darah yang terserap di pembalut ini.

terpana aku melihat pembalut itu...tiba-tiba terdengar teriakan di belakangku, "Bapaakkkk..!", "Ngapain kamu??" kaget aku dan langsung menjatuhkan pembalut bekas itu ke tanah, aku menengok kebelakang menghadap sumber suara itu. Alangkah kagetnya ternyata gadis itu telah berdiri di luar rumah memperhatikan aku dari belakang, sepertinya dia sedang mau berangkat pergi ketika memergoki aku sedang terpana memandangi pembalut yang pernah dia pakai.

"ihh bapak kelainan ya, ngapain bapak pegang-pegang softex??" "mau guna-gunain aku ya??" "Pergi ga...dasar bajingan mesum..!" "PERGII..."

aku kaget diberondong oleh kata-katanya, tetapi dengan cepat aku berusaha mengendalikan keadaan.

aku beralasan "Maaf mba, ga ada maksud apa-apa tadi di plastik itu sobek ketika aku mau pindahin ke gerobak..." dia terdiam sejenak mencoba berpikir rasional dengan alasan yang aku buat-buat.

gadis itu lalu menjawab "Terus ngapain pegang-pegang softex itu?", pertanyaannya membuat aku kembali harus berpikir keras memikirkan jawabannya...

Aku menjawab lagi "Gini mba, pas tadi plastiknya sobek saya lihat pembalut bekas mba, maaf aku ga sengaja perhatiin kalau darah mens mba ga normal..." alasan asal bunyi saja dan yang terpikir di otakku saat ini

"GA normal gimana, jangan alasan pakkk???" dengan setengah membentak ia mengajukan lagi pertanyaan

"Gini mba, embah saya dulu mantri di desa beliau kalau praktik dia sering ajak saya, nah mbah pernah tunjukkin kalau darah mens wanita kalau warnanya seperti ini artinya ga normal dan akan kemungkinan mungkin juga tumor mba" melihat dia mau menjawab dengan pertanyaan lain aku langsung berbicara lagi " gini mba, mba kalau tebakan saya lagi mens di hari pertama atau kedua kan? dan pasti perut mba lagi sakit dan mba merasa pusing?

"koq bapak tau aku dapet hari kedua? dan perut aku lagi sakit? aku beneran ga normal ya mensnya?" gadis cantik itu menatap aku berharap dapat diberikan jalan keluar dari penyakit yang dikira diidapnya.

"hehehe...satu-satunya penyakit yang kau idap adalah kebodohan dan polosnya dirimu nak." Pikirku dalam hati sambil menahan tawa... Dari jumlah dan warna darah mens yang ada di pembalutnya mudah sekali menyimpulkan kalau itu adalah darah mens di hari-hari awal, dan untuk sakit perutnya memangnya ada seorang wanitapun yang merasakan perutnya tidak sakit ketika sedang mendapatkan tamu bulanannya itu.

"tenang mba, coba saya lihat tangan mba" aku mengambil kesempatan untuk memegang tanggannya yang halus dan putih bersih itu, sungguh kontras dengan tanganku yang kotor dan kasar ini. Aku pura-pura mengukur denyut nadi di tangannya, sambil dia terus memandangi aku berharap akan jawaban yang dapat menenangkan hatinya.

"hmmm...agak buruk ini" aku berpura-pura memperburuk kekhawtirannya...

"Pak kita masuk ke rumah dulu deh, jangan berdiri di tengah jalan begini...ga enak diliatin orang.." "wkakakaka malaikat surga pasti sedang tersenyum kepadaku, tanpa susah payah aku dapat masuk ke rumah gadis ini"

akupun berjalan mengikutinya melewati gerbang lalu garasi rumahnya, berjalan menaiki tangga kecil menuju pintu ruang tamu rumahnya. Aku bertanya "mba rumahnya besar ya, tapi koq ga ada orangnya nih?". "mba lagi pulang kampung, belum balik dari minggu lalu", "kalau papi mami lagi pergi sama adik aku ke mal"

"Hahaha...kesempatan indah, di rumah sendiri dengan gadis cantik. malang nian hidupmu nak siap-siap kunikmati tubuhmu yang indah itu"

aku dipersilahkan duduk di sofa, lalu dia melanjutkan bertanya "jadi gimana pak,sebenarnya aku sakit apa, pasti ada obatnya kan?" matanya berkaca-kaca ketika menanyakan hal itu

"bentar ya mba..." aku bergerak mendekatinya, lalu menaruh tanganku di atas perutnya. "Apa-apaan ini, jangan macem-macem ya...!"

"tenang mba, aku hanya mau mengecek keadaan rahim mba", " kalau mba tidak percaya ya sudah, kalau begitu saya keluar saja, tapi hati-hati dengan penyakit itu ya mba" aku menjawab sambil menakuti-nakuti dia.

"baik-baik pak, tolong bantu saya" "tapi tolong hargai kepercayaan saya dan jangan berbuat macam-macam"...

"Baik" aku menjawab sekenanya...kembali aku menaruh tanganku di perutnya, perutnya rata tanpa ada lemak sama sekali sempurna sekali gadis ini..cantik, sexy dan terutama polos alias bodoh hahaha

"mba sori saya mau tanya, mba masih perawankah?" "ouww ya sori saya Crusad...sori maksudnya Parjo, mba namanya siapa?mba umur berapa"

Dia tercekat dengan pertanyaanku "Aku fanny pak, taun ini 18 tahun...maaf tapi apa hubungannya perawan atau tidak?"

"karena kalau masih perawan akan lebih mudah mba Fanny untuk menyembuhkannya..." iya menyembuhkan nafsu aku yang sedang terbakar ini maksudnya wkakaka...

"Ouww syukurlah, ia saya masih perawan pak..." jawab Fanny dengan hati yang lega. Dan aku merasakan aku mendapatkan tambang emas, gadis cantik perawan lagi wkakakaa.

pelan-pelan aku menekan-nekan perutnya dia meringis-ringis karena memang wanita ketika sedang menstruasi pasti akan merasakan kurang nyaman di rahimnya, apalagi jika ditekan-tekan, setelah itu aku menyelipkan tanganku kedalam bajunya aku mengusap-usap perut itu secara langsung...aku tau wanita paling suka jika ada benda hangat diusap-usapkan ke perutnya ketika sedang mens, Fanny terpejam menikmati tanganku mengusap-usap perutnya.

"Sakitnya agak hilang kan mba Fanny?" tanya aku..."Ia pak, bapak hebat ihh.."

aku masih terus mengusap-usap perutnya, aku mengusapnya dengan tangan kananku tangan kiriku mulai kuberanikan mulai mengusap-usap perutnya juga. tapi sebenarnya bukan itu sebenarnya tujuanku, pelan-pelan tangan kiriku bergerilya merangkak naik keatas menuju gundukan di dadanya.

tampaknya Fanny tidak menyadari bahwa tangan kiriku sudah pelan-pelan naik menuju bra yang ia pakai... pelan-pelan aku mengusap gundukan dadanya yang masih tertutup BH itu, Fanny masih menikmati pijatan tanganku di perutnya dan sepertinya dia sama sekali tidak menyadari bahwa payudaranya sedang aku cabuli meskipun aku hanya cabuli melalui BH yang ia pakai tetapi seharusnya dia merasakan ada tangan asing sedang memainkan bongkahan daging kenyal di dadanya itu. Sungguh cantik sekali memang gadis ini cantik dan seksi, walaupun hanya melalui BH'nya kekenyalan dadanya sudah dapat aku rasakan. Buah dadanya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, ukurannya pas di gengaman tanganku, memang BH'nya agak terasa tebal spertnya dia menambahkan busa pelapis untuk terlihat semakin memperbesar payudaranya.

Sayang sekali kali ini payudara ini dijamah oleh aku, tukang sampah kompleks yang telah dirasuki setan jaman dulu.

cukup lama aku memainkan payudara Fanny, tetapi dia tetap tidak bereaksi apa-apa sepertinya dia memang merasakan kram perut yang cukup menyakitkan ketika mens jika tidak mana mungkin dia menikmati tangan tua ini mengusap-usap perutnya dan tidak menyadari bahwa sedari tadi aku telah mencabuli payudaranya ini.

Lama kelamaan aku semakin gerah dan bosan hanya begini saja menyentuh payudaranya hanya melalui BH'nya...
aku ingin melakukan lebih...
aku ingin mengusap gundukan di dadanya itu secara langsung...
aku ingin memegang payudaranya dan merasakan puting payudaranya di tanganku, aku ingin merasakan puting payudaranya di mulutku...

pelan-pelan aku mencoba menyusupkan jariku melalui celah atas bra'nya untuk mencari ujung puting payudaranya, memang bra yang ia pakai adalah tipe 3/4 cup sehingga bagian atasnya cukup terbuka untuk aku dapat menyelipkan jariku kedalam payudaranya...pelan-pelan jariku bergeser dari payudara yang masih tertutup BH ke payudaranya yang tidak tertutup payudara, kupegang tipis payudaranya itu...

Halus sekali kulit anak ini, walaupun hanya seujung jari tapi aku tau Fanny memiliki payudara yang sangat empuk dan halus..

aku menggeser kembali jariku, masuk kedalam BH yang ia pakai...mencari-cari ujung puting payudaranya

Surga dunia hampir saja kugapai...

Fanny tersadar dengan perbuatanku dan langsung mendorong diriku sambil berteriak "Bapak JAHAATT....Pergiii"

bersambung...



Salam admin KodokPoker.com  Agen Judi Poker Online Poker Online Terpercaya Indonesia Agen Poker Terpercaya Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar